Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati

Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati - Hallo gues welcome to my blog, you can read this article with title Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati, Happy reading

: Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati
Title : Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati

Read More


Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
ketika Rindu balasannya bertemu

Awal bulan Maret lalu, saya tidak sengaja mengunjungi tempat “cerita masa kecil" saya dulu. Lah kenapa hanya cerita? Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa saya pernah diajak mengunjungi nya sama sekali waktu itu.

Mungkin saya bisa dikatakan kudet oleh warga Jawa Barat ini, ketika yang lain sibuk berlibur ke Mall atau tempat-tempat popular dan hits lainnya. Pinta saya cuman satu, bisa mengunjungi “cerita masa kecil" saya, bisa melihat dan mewujudkannya di usia saya yang sudah matang ini yaitu hadiah terbaik untuk diri saya pribadi.

Sebelum saya pulang ke Batam, saya sudah berniat akan mengunjungi sebuah rindu dari sebuah dongeng yang terus bermain di fikiran saya, Sebutlah ia teman kecil saya “ Waduk Jatiluhur”

Waduk Jatilihur berada di tempat Jatilihur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Ini yaitu sebuah bendungan terbesar di Indonesia. Oleh pemerintah bendungan ini dikenal dengan Waduk Ir.H.Juanda  dengan panorama danau yang luasnya 8.300 Ha.

baca juga ihwal wisata hits di Bandung - Klik disini


CERITA MASA KECIL

Ketika saya berusia 6 tahun, siaran televisi sering banget menyiarkan informasi ihwal Waduk Jatiluhur Untuk anak kecil seusia saya ketika itu, berpikir apa itu Waduk Jatiluhur gak pernah sama sekali terlintas. Yang saya tau main aja kala itu, tapi hingga saya beranjak remaja, hitunglah kala itu saya mengenakan baju putih biru. Bapak saya selalu bilang “Bapak dulu sering main disini loh, ini luas banget dan besar. Tapi ntah kenapa bapak saya hanya bisa bilang tapi gak pernah mengajak saya untuk berlibur ke tempat masa kecilnya.

Percayalah, saya bahu-membahu juga enek mendengar dongeng bapak yang itu lagi dan itu lagi. Tiada hari ketika ada informasi ihwal Jawa Barat, Bapak akan bercerita lagi ihwal kisah masa kecilnya, Apa yang bapak lakuin dan Ada apa? tapi alasannya yaitu saya yaitu anak bawang yang masih belia sekali, yang terngiang dan tersave benar dalam otak saya hanya "Waduk Jatiluhur".

Karena saya yaitu tipe pengingat, sekecil apapun dongeng itu saya akan terus mengingatnya dan menjadi “Note” untuk saya. Seperti yang terjadi ketika saya menginjakkan kaki di tanah masa kecil bapak di usia 1/4 masa ini. #abaikan umur yang menua ini

Malam itu udah terlalu larut ketika saya hingga di Purwakarta, ketika lampion-lampion berwarna merah menyambut saya dengan warna khasnya. Diujung pelupuk mata saya ada bola air yang menunggu untuk jatuh, seketika saya menghapusnya sambil menguap dan berkata “Arghh..ngantuk”, padahal haru lagi haru lagi.

Dalam hati bilang "Pak, saya udah disini dan bakal ngebuktiin apa yang bapak bilang dulu . Apakah semenarik yang bapak bilang ?". ini antara saya terharu atau ngakak sebenarnya.

Maafkan saya alasannya yaitu postingan kali ini sedikit menye-menye, percayalah saya hanya insan biasa yang pengen juga dongeng apa yang saya rasain.
                                                                                                

                                                                                            ***
Pagi menyapa saya dengan kokokan ayam, ntah sudah berapa usang saya tidak mendengarkan bunyi ayam dipagi hari. Biasanya bunyi bawah umur menangis lah rutinitas harian yang sayang banget saya lewatkan. ha ha ha

Oh ya, Menuju kesini membutuhkan waktu 1-1,5 jam dari Kota Purwakarta, ini sudah termasuk macet ya. Diperjalanan saya cuman diem aja sambil mikir, dan pada balasannya saya akan bertemu dengan sebuah teman di masa kecil. Cekikikan sendiri

Percayalah tujuan saya kesini cuman untuk melihat apa yang pernah diceritakan bapak saja sebenarnya, melihat dengan mata saya sendiri dan berbahagia alasannya yaitu bucket list saya terpenuhi lagi. Alhamdulillah

Selalu ada kisah gres yang tiba dan mewarnai-Yuhuuuuuuu

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
Gerbang menuju Waduk Jatiluhur

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
Dermaga Terpadu Wisata Waduk Jatiluhur

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
Kapal kecil untuk menyebrang ke restaurant

Karena momennya hanya lah mengulik sebuah rindu dari dongeng dahulu, ketika saya sampai, saya hanya duduk ala piknik sambil menyeruput kelapa muda dengan view bendungan Jatiluhur dan jejeran kapal kapal kayu (kalau di Batam dikenal nya si kapal pompong).

Sudah lelah menikmati kelapa muda dan view, saya beranjak dan berjalan ke area pinggiran danau. Berdiri dan mengobrol dengan salah satu tetua yang dikenal dengan Abah Un. Panjang lebar Abah Un menjelaskan ihwal Waduk Jatiluhur ini dan saya hanya terbengong.

Di momen ini saya lebih banyak senyum senyum sendiri bahu-membahu pas ngobrol ke abah juga, Abah Un hingga ngomong gini ke saya "Kamu ini jurnalis ya? atau Reporter? atau Orang Strees ? (gara gara gak masuk akal pecicilan begini-percayalah ini gak ditanyain abah kok) wkwkwk... Maaf ya bah jikalau saya mah banyaomong nanya ini itu.

Ternyata inilah tempat yang bapak sering ceritain, maaf jikalau saya tidak bercerita lebih dalam. Karena yang menyerupai saya bilang, saya hanya mengulik sebuah rindu dari apa yang sering bapak bilang. Sebuah tempat yang bikin saya ingin tau dan bikin saya rindu walau dari dongeng saja awalnya.

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
santai kayak dipantai

Betewe di sini tidak hanya bisa menikmati pemandangan nya yang luar biasa saja, ada restoran seafood di tengah bendungan yang bisa dicapai dengan menyewa kapal dari dermaga Waduk Jatiluhur, biaya sekitar 50 ribu per orang jikalau rame, pengunjung akan ditinggal dan dijemput kembali.

Sebut saja ini Rindu

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
Carilah saya diantara pohon dan rerumputan, Apakah anda berhasil menemukannya?

Tapi berhubung waktu saya yang mepet, saya hanya menikmati view dan main ayunan di sisi ujung dermaga. Menikmati sebuah rindu dari sini sudah menciptakan “cerita masa kecil” saya terobati.
kisah ini terinspirasi dari kisah ihwal bapak dari blog www.catatantraveler.com.

Saya percaya ketika bapak mengulang dongeng yang itu-itu saja berarti ada sebuah kenangan dan rindu, dan saya memberikan rindu bapak ketika itu. 


 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
spot foto di dermaga

 Karena bapak saya hanya sering bercerita saja ihwal kota masa kecilnya kesaya tanpa say WADUK JATILIHUR - CERITA MASA KECIL DAN TENTANG RINDU YANG TEROBATI
sambil nge-Chat Bapak dan bilang "I'M HERE" (Terkirim ke orang lain, alasannya yaitu bapak gak punya wa)
ha ha ha



Thank for your attention Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati

my blog Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati, Have a nice day.

Now you read article Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati this permalink article is https://imaginingplaces.blogspot.com/2018/04/waduk-jatilihur-dongeng-kala-kecil-dan.html Thank you and Best regards.

0 Response to "Waduk Jatilihur - Dongeng Kala Kecil Dan Perihal Rindu Yang Terobati"

Posting Komentar