Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi

Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi - Hallo gues welcome to my blog, you can read this article with title Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi, Happy reading

: Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi
Title : Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi

Read More


Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi



.com

Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak-balikan dokumen yang saya berikan. Kembali memandang ke arah saya dengan pandangan gila dan melihat kembali ke berkas-berkas yang dipegangnya. Seketika ia berkata “Visa Indonesia”, dari antrian lainnya seluruh mata memandang ke arah saya. Seketika saya dan neng disuruh mundur dan menunggu, 2 orang lelaki menghampiri dan mempersilahkan kita ke posisi office dipojokan.

Untungnya saya sudah mempersiapkan semua dokumen yang diharapkan diawal keberangkatan, alasannya yaitu saya tau sebagai pemegang paspor hijau pastinya tiba ke Negara Timur Eropa yaitu sebuah tanda tanya. Hampir 1 Jam kita menunggu, dikarenakan visa yang sudah kita print di cek kembali disistem mereka. Ya tentunya sebagai wisatawan, kita hanya mengikuti proses dan alurnya.

Mereka sempat bertanya “ Apa yang akan kalian lakukan di Tbilisi?
Apakah kalian sekolah disini?, Sambil menatap tajam postur mini kita dengan penuh tanda tanya. Ketika saya menjelaskan tujuan saya yaitu “ Kazbegi ”, ia menjawab Good choice and Enjoy at Kazbegi. Kembali kita diarahkan mengantri di Imigrasi, menunggu giliran hingga jadinya paspor hijau kita benar benar di cap.


PERJALANAN DIMULAI

Menjadi Travelmate untuk neng tidak terbayang untuk saya, alasannya yaitu sejujurnya kita hanya kenal sebagai sobat kampus selama 4 Tahun. Sampai jadinya kita bareng semenjak memulai perjalanan ke Turki Bersama 4 lelaki lainnya, tapi tidak terbayang akan jalan bersama berdua menjelajah Georgia-pecahan Republik dari Uni Soviet.

Setelah perdebatan panjang dan tak sejalan dengan Team Turki untuk rute yang akan dituju selanjutnya, kita menentukan masing-masing. Bang Mukhlis dan Ardy memutuskan melanjutkan ke Marocco-Afrika, Bang Yudi menuju Eropa Barat, Bang Ahmadi tetap focus mengexplore Turki hingga ujung, Saya dan neng memutuskan ke Georgia sehabis kasus panjang.


Baca juga : Ekspedisi Turki 1

 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
saya dan neng berlatar Danau Abudelauri

Awalnya kita berniat menuju Georgia via darat, tapi alasannya yaitu membaca informasi bahwa perjalanan sangat lama. Akhirnya kita memutuskan melalui jalur udara. Kita memakai Pegasus airlines dari Kayseri menuju Tbilisi. Harga pesawat yang kita beli ketika itu yaitu 3 Juta lebih return, dan kita menentukan pulang jalur Tbilisi-Istanbul. Tentunya alasannya yaitu kita udah memegang tiket pesawat untuk kepulangan ke Indonesia dari Istanbul.

Dinginnya pagi menjadi awal kisah kita di Georgia, Tbilisi- Loves you.  Waktu masih subuh ketika itu, ketika kita menginjak bumi Tbilisi. Sambil menunggu koper dari bagasi kita santai sejenak. Drama dalam perjalanan tidak pernah jauh-jauh dari kau wahai pejalan, ha ha ha. Ketika mendapatkan koper, drama awal didepan mata. Ganggang koper neng rusak dan tidak sanggup ditarik, jadilah kita menyeret2 sambil membungkuk. Karena memang kita membeli asuransi perjalanan jadinya kita meminta dibikinkan surat kerusakan supaya sanggup di klaim. Tapi alasannya yaitu komunikasi kita yang terbatas jadilah gak singkron antara saya dan orang bandaranya.

Tidak mengalah dan tetap memaksa menarik ganggang koper yang tetap berakhir gagal. Akhirnya saya menuju kerumunan polisi dan meminta tolong. Wkwkwkw, Dengan sigapnya ada beberapa yang menghampiri kita dan menolong drama ganggang koper. Dengan kekuatan sim salabim, jadinya bener juga itu ganggang. Seketika kita berfikir, mungkin pagi yang cuek itu kita lelah, ha ha ha.

Hal lain yang kita lakukan yaitu ke money changer bandara, menukarkan USD kita ke Gel ( Nama mata uang Georgia), lagi lagi drama terjadi, uang 100 USD neng ditolak alasannya yaitu dinilai termasuk uang lama. Rasanya pagi itu saya sediihhhhhhhh banget, alasannya yaitu sudah 2 drama kedatangan yang menyambut kita. Setelah tiga counter money changer yang menolak uang tersebut, kita tak frustasi menukarkan ke kawasan lain. Sampai jadinya ada sebuah Bank yang menerimanya, dan taraaaaaaa kita berpelukan sambil tersenyum ala pepsodent.

Oh ya, jangan lupa membeli simcard local ya. Saat itu kita menambatkan hati pada "Magti simcard" dengan harga 20 Gel, sanggup dipakai untuk 7 days. Sinyal sampe kita ke puncak Gergeti juga masih kenceng blassssss.

                                                                                         ***
Hampir 3 jam kita berada di bandara, bukan sengaja mau berlama usang disini. Tapi alasannya yaitu bus kota yang gres beroperasi di jam 8 pagi.

Baca juga : Langkah gampang mengurus E-Visa Georgia

PUBLIC TRANSPORT DI GEORGIA

Bus bewarna kuning menyambut kita kala itu, bus bernomor #37. “Akhirnyaaa kita menuju kota, itulah ucapan pertama ketika melihat bus yang kita nantikan, saat itu jam 8 pagi waktu Tbilisi . Sebelum membayar kita kembali bertanya di dalam bus “Apakah bus ini berhenti di Tbilisi Station? dan seorang kenek cewek mengiyakan. Hanya membayar 0,50 Gel kita sudah sanggup hingga ke tujuan. 1 Gel itu kurs nya bekisar 5.500 rupiah, murah banget kan?

 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
Suasana kota Tbilisi
Perjalanan kita disambut dengan suhu yang tidak mengecewakan menciptakan kita merinding disco, dinginnnnn. Setelah hingga ke Tbilisi station, seorang kenek perempuan tadi turun dan menunjuk bus yang menjadi tujuan kita selanjutnya. Adalah nomor #15 menuju Didube station. Hal pertama yang menjadi kekaguman saya yaitu keramahan mereka tehadap kita, sanggup dilihat ketika hingga dan ia berbincang dengan beberapa orang hanya untuk bertanya bus tujuan ke Didube.

Setelah hingga Didube stasiun kita berkeliling mengitari pasar pasar yang ternyata merupakan area minivan dan taxi untuk menuju Kazbegi. Setelah menawar harga, Kita menentukan taxi alasannya yaitu akan berhenti di 3 spot wisata yang dilalui dengan harga 20 Gel per orang. Berhubung neng lemes dan kedinginan, jadinya kita mendealkan supaya tidak berlama-lama diluar. Kalau mau hemat lagi sebetulnya sanggup menentukan minivan dengan selisih lebih murah 10 Gel.

Sudah setengah jam kita menunggu tapi taxi belum juga jalan, hingga jadinya saya berunding kembali dengan supir taxinya. Apabila hingga 15 menit lagi tidak jalan, saya memutuskan naik van saja. Akhirnya ia dengan sigap mencari orang dengan gencarnya supaya bergabung di taxi bareng kita. Dan 2 orang Polandia jadinya menjadi sobat perjalanan kita menuju Kazbegi.Ha ha ha

GEORGIAN MILITARY ROAD DAN SEBUAH KISAH DIPERJALANAN

Berasa orang udik, disuguhi pemandangan yang luar biasa bikin saya gak sanggup berkata kata. Si neng di sepajang perjalanan ngomong begini “Neng, ini bener kan ya? Gak mimpi kan ya? Coba tampar neng? Begitu ucapnya terus menerus, hingga saya berasa pengen bener-bener nampar. Hu hu hu



Pak pir dan bang bewok Polandia


 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
View di Georgian Military Road

 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
Wilayah Pegunungan Caucasus dari beling mobil
Waktu perjalanan hampir 5 jam, tapi gak bakal kerasa alasannya yaitu pemandangannya bikin nyengir. Sebagai pecinta film Game Of Thrones, saya kayak berada di dunia nya. John snow dimana kamu? (kalau beneran ada, saya gak apa-apa ditinggalin dimari) ha ha ha.


Sepanjang perjalanan menuju Kazbegi, kita melewati jalur Georgian Military Highway. Yang mana disepanjang perjalanan kita hanya disuguhi view alam dengan daun-daun berwarna keemasan bersama tumpukan salju dan juga castle-castle khas Georgia yang mempunyai sejarah panjang.  Georgian Military Road ini menghubungkan Tbilisi (Georgia) dan Vladikavkaz (Rusia), Titik tertinggi dari Georgian Military higway yaitu Jvari Pass dengan tinggi 2.379 m.  Kita melewati bangunan-bangunan menyerupai Hvacerik monastery, Saguram. Kemudian 3 spot pemberhentian nya yaitu Danau Abudelauri,  Anaruri Castle, dan Gudauri,  Ini spot kece, bila mau lebih usang disini, saya sarankan kalian menyewa taxinya tanpa share cost dengan penumpang lain.

 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
Danau Abudelauri

Ditengah perjalanan kita di infokan bahwa jarak ke Rusia sudah 15 km lagi,  kalau mau dilanjutkan kita akan berada di border cross Negara Rusia. Berhubung waktu yang padat, singkat dan belum punya visa juga, jadinya cinta kita tetap menetap di Kazbegi.

Betewe Pernah denger wacana pegunungan Caucasus? Yapp, jadinya saya melihat dengan mata kepala saya sendiri dan menakjubkan.


PENGINAPAN MURAH DAN SENSASI UJI NYALI 

Waktu memperlihatkan pukul 16.30 ketika kita hingga ke penginapan. Uptown Guest house yaitu penginapan dengan nilai termurah yang kita temukan di Booking.com. Kita hanya membayar 30 Gel berdua atau 170 ribu rupiah, kamar private dengan kasur bertingkat, dan tepatnya berada di Gergeti Village.

Tapi jangan heran ketika apa yang kalian bayar sesuai dengan keadaan, ha ha ha. Pas kita booking memang tidak ada review sama sekali, ya kita berfikir ini yaitu guest house baru. Jangan kan terfikirkan wacana hantu, dapet murah aja udah syukur Alhamdulillah.


Nilai positif selalu saya tanamkan dalam perjalanan, tau kenapa ? Biar asik terus… ha ha ha. Padahal..

Sensasi horror sudah kita rasakan di kedatangan, gimana gak? Rumah beraksen renta bertingkat yang di jadikan guest house ini hanya berisi kita berdua. Wkwkwkwk

Apakah ada Receptionist atau yang menjaganya? Jawaban saya tidak

Trus yang menyambut siapa? Ketika kita hingga dan menelfon, ada seorang bapak2 tiba kira-kira 10 menit sehabis kita menunggu dan memperlihatkan kunci kamar dan hanya bilang apabila kalian butuh dukungan telfon saya.

 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
View dari jendela Guest house
 Seorang perempuan anggun berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak MENAPAK BUMI GEORGIA : MENIKMATI GEORGIAN MILITARY HIGHWAY DENGAN SHARE TAXI
Berlatar Puncak Mount Kazbegi 
Karena kita juga lelah, kita menentukan istirahat tanpa melanjutkan pikiran-pikiran gila tadi.

Jam 7 malam kita terbangun dan berniat untuk makan keluar, Tapi alasannya yaitu diluar begitu gelap dengan tidak adanya gejala orang lewat ataupun kehidupan dan begitupun di guest house ini. Akhirnya kita menentukan memasak indomie dan memanaskan rendang yang kita bawa.

Dan serunya, alasannya yaitu kesan horror dan sepinya penginapan ini. Saya dan neng menentukan tidur di 1 kasur berdempetan. Mengunci pintu dengan menumpukkan tas-tas kita di depannya, berharap tidak akan ada gemericit pintu yang akan terbuka kemudian Wkwwkwk.

Note : Ini yaitu sepenggal kisah di hari pertama menginjak bumi Gerogia




Thank for your attention Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi

my blog Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi, Have a nice day.

Now you read article Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi this permalink article is https://imaginingplaces.blogspot.com/2018/04/menapak-bumi-georgia-menikmati-georgian.html Thank you and Best regards.

0 Response to "Menapak Bumi Georgia : Menikmati Georgian Military Highway Dengan Share Taxi"

Posting Komentar